Hari ini Kamis, adalah hari
kedua Fikri belajar makan sendiri secara serius. Setelah hari sebelumnya dia
saya anggap berhasil makan sendiri untuk sarapan makan siang dan makan sore,
harapan saya hari ini dia akan semakin biasa untuk makan sendiri.
Dimulai pagi hari, setelah dia
selesai mandi, dia duduk di depan TV untuk melihat film kartun atau video
kesukaannya karena sekolah libur (Fikri masuk kelas PAUD Senin Selasa Rabu).
Kami tidak berlangganan TV kabel, tapi Alhamdulillah suami rajin donload film
kartun atau video edukatif yang disukai putra kami yang disimpan di flashdisk
dan diputar di TV. Jadi kapanpun dia ingin menonton TV, kami tidak kebingungan
mencari acara TV yang bagus buat dia.
Video terbaru yang didonloadkan
ayahnya adalah tentang kereta api, setelah sebelumnya dia hobi menonton om telolet om. Sambil menonton video
tersebut saya sodorkan sarapan di depannya, kemudian saya tinggal beres-beres
dan nyuci. Meskipun dia mau makan, namun berkali-kali harus saya cek sambil
sounding “Ayo mas maemnya segera dihabiskan”. Barulah dia kemudian sadar dan
maem lagi, setelah keasyikan nonton video. Alhamdulillah walau harus dicek
berkali-kali sambil sounding, sarapan kali ini bisa habis walau masih sisa
sedikit.
Siang pun berlalu. Ketika jam
menunjukkan pukul 12.45, anak-anak sudah menunggu di luar, saatnya saya harus
bekerja. Ngelesi anak-anak dari jam 1
sampai jam 5 membuat saya sering tidak punya waktu untuk sekedar menyuapi anak
saya. Sebelumnya ketika saya sibuk kerja, ibu lah yang membantu saya untuk
menyuapi Fikri. Tapi sekarang, karena murid bertambah dan saya belum mendapat
tenaga pembantu ngelesi, jadi ibu juga yang membantu mengajar. Akibatnya Fikri
sering terlupakan untuk disiapkan makan siang.
Dan waktu itu setelah bangun
tidur siang, Fikri main-main di sekeliling anak-anak les. Belum sempat saya
ambilkan makan, sedangkan anak-anak belum bisa ditinggal. Sekitar jam 3 an, ada
anak tetangga yang maen ke rumah, namanya Resti kelas TK besar. Jadilah kedua
anak itu main bersama sampai jam 3 an. Setelah kelas agak sepi, muncullah ide
untuk nawari Resti makan, biar bisa bareng Fikri makan. Pertama ditawari dia
tidak mau. Saya coba lagi nawari, “Mbak Resti makan bareng dek Fikri ya”, Alhamdulillah
untuk tawaran yang kedua ini dia mengangguk. Segera saya siapkan dua mangkuk
nasi, sayur kluwih dan tempe. Saya sodorkan mereka berdua beserta dua gelas
minum air putih. Fikri dan Resti pun duduk di amben di teras bersiap untuk
makan. “Ayo baca bismillah dulu trus doa
sebelum maem” saya ingatkan. Alhamdulillah mereka berdua kompak berdoa walau
masih belum betul semua doanya, dan mulai makan bersama. Wow, bahagia sekali
melihat jagoan mau makan bersama teman, walau tidak habis, tapi Alhamdulillah sudah
mau makan sendiri lagi.
Sore harinya waktu adzan magrib,
kebetulan saya puasa bayar hutang, saya buka puasa. Ikutlah Fikri sambil
bilang, “Aku mau maem kayak bunda”. Alhamdulillah segera saya ambilkan maem dan
kami pun makan bersama. Walau tidak sebanyak waktu disuapin, Alhamdulillah hari
ini Fikri mau makan sendiri pagi siang sore. Setelah selesai maem, saya ajak
dia untuk menemani sholat Magrib di musholla rumah.
#Level2.2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
No comments:
Post a Comment