Saturday, May 13, 2017

ALIRAN RASA GAME LEVEL IV MR. JATSELA



                Mencermati tugas tumbuh kembang anak merupakan hal yang mutlak dilakukan orang tua. Apakah anak mereka tumbuh secara normal atau kah ada yang ketinggalan dalam sesi pertumbuhan anak mereka. Dan pasti semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh normal dan maksimal.
                Dan salah satu cara memaksimalkan potensi anak adalah dengan mengetahui gaya belajarnya. Karena dengan mengetahui gaya belajar seorang anak, para orang tua bisa memberikan stimulasi dan wadah yang tepat demi optimalnya kecerdasan anak.
                Mengamati gaya belajar anak adalah hal yang baru saya dengar dalam masalah parenting ini, entah saya yang kurang update ataukah hal ini memang keunikan IIP yang merancang aneka kegiatan sehingga para bunda bisa bereksplorasi dengan keluarganya sekaligus buah hatinya. Salut buat IIP dan terutama terima kasih buat Bu Septi Peni Wulandani dan keluarga sebagai founder IIP, juga semua kru dan para fasil IIP atas semua jasa dan jerih payahnya semua semoga diganti oleh Alloh dengan balasan yang terbaik, amin.
                Sebenarnya menyesal juga kemarin game level 3 family project terlewatkan karena kesibukan dan keterbatasan fasilitas. Tapi Alhamdulillah game level 4 ini bisa terselesaikan walau cuma 10, walau apa adanya banget dan belum maksimal sama sekali secara bentuk laporan. Tapi Alhamdulillah secara esensi sangat memberi manfaat. Jadi lebih perhatian ketika mengajari anak. Jadi lebih memperhatikan kesukaan anak apa dan cara belajarnya bagaimana hehe. Dan yang terpenting jadi menumbuhkan semangat saya sebagai bunda untuk memberikan beragam bentuk kegiatan kepada anak sehingga anak akan kelihatan di sisi mana kesenangan atau gaya belajarnya.
                Semoga dengan mengetahui gaya belajar anak, walau belum tahu pasti itu gaya belajarnya yang pasti, atau kah hanya sementara dan akan berganti ketika dia bertambah usia, saya dan para bunda yang lain bisa memaksimalkan pertumbuhan kecerdasan anak-anak selain tentu saja mengoptimalkan pertumbuhan fisik mereka, amin.
                Dan semoga next time bisa dimudahkan Alloh untuk membeli netbook ketika tabungan sudah genap sehingga memudahkan pengerjaan game-game selanjutnya, amin.  

Saturday, May 6, 2017

Bermain Bersama MbahUti




                Seperti biasa, ketika saya masuk sekolah maka Fikri akan di rumah bersama mbah uti atau mbah kung. Hari Kamis itu sebenarnya saya tidak punya jam mengajar, tapi karena kelas 6 waktunya ujian praktek, jadi saya masuk sekolah. Setelah memandikan dan menyiapkan sarapan Fikri, saya pun berangkat ke sekolah.
                Setelah bunda berangkat, Fikri menemani mbah uti bersih-bersih dan membakar sampah. Kadang sambil sepedahan. Setelah mbah uti selesai bersih-bersih dan Fikri mengantuk, mbah uti mengajak Fikri ke kamar untuk menemaninya bubuk siang.
                Setelah masuk kamar dan sudah ditatain tempat bubuk oleh mbah uti, Fikri bukannya langsung bubuk, tapi adaa aja yang dilakukan. Bermain mobil-mobilan atau merangkai balok menjadi mobil, atau pun melempar-lempar baju yang belum sempat saya lipat yang saya taruh di dalam keranjang, begitu cerita mbah uti. Sampai kadang-kadang yang menemani alias mbah uti yang tertidur duluan hehe.
                Karena belum bubuk-bubuk, akhirnya mbah uti pura-pura merem biar dikira Fikri sudah tidur dan Fikri pun ikut tidur. Bukannya tidur, eh lha kok malah mbah uti dilempar-lempari selimut dan dipanggil-panggil biar bangun hehe. Sampai saya pulang ke rumah dari sekolah Fikri masih dalam keadaan terjaga.
                Akhirnya begitu saya datang, dia minta maem dan diputarkan film kartun. Baru makan kira-kira 2 sendok dia pun minta bubuk. Akhirnya setelah cuci kaki dan tangan. Dia pun saya temani tidur dan tidak berapa lama, dia pun tertidur lelap. Ah Fikriku yang begitu menggemaskan hehe lebay.
                Mengamati dari cerita mbah uti tentang kegiatan hari itu beserta pengamatan sendiri saya cenderung menyimpulkan gaya belajar Fikri yang kinestetik. Dari kesukaannya melakukan hal nyata dan tidak bisa diam.  
                Dan dari 10 hari pengamatan selama ini, akhirnya saya simpulkan bahwa gaya belajar Fikri yang paling dominan adalah kinestetik, karena dia cenderung suka melakukan hal nyata, kemudian disusul dengan auditori karena suka menyanyi sendiri dan lain-lain, dan terakhir adalah visual.
      



   Saya belum tahu apakah kesimpulan saya ini salah atau benar dan apakah gaya belajar seperti ini bertahan lama atau berganti-ganti setelah usianya bertambah nanti, wallohu a’lam. Yang terpenting dengan mengetahui bagaimana gaya belajarnya, kami ayah bundanya akan bisa memfasilitasi kegiatan belajarnya sesuai dengan gaya belajarnya sehingga kemampuannya akan berkembang secara maksimal insyaalloh amin.

#TantanganHari10
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP