Hari keempat program makan
sendiri masih penuh dengan perjuangan. Dari pagi Fikri sudah agak rewel. Mulai
dari merengek rengek minta ikut bunda berjuang (kami membahasakan bekerja
dengan berjuang), sampai hampir tidak mau mandi. Sabtu pagi memang merupakan
hari yang agak berat bagi Fikri. Setelah 3 hari bersama bundanya (saya hanya
mengajar pagi 3 kali dalam seminggu), maka Sabtu seakan dia masih ingin terus
bersama saya. Setelah mandi, saya siapkan piring beserta lauk pauk dan saya
tinggal masak atau beres-beres. Pagi itu dia maem ditemeni mbah utinya.
Siang hari sepulang sekolah,
Fikri masih tidur. Saya tinggal untuk angkat jemuran lipat-lipat dan beres-beres.
Ketika Fikri bangun segera saya tawari dia untuk maem dan dia pun mengangguk. Saya
pun bergegas mengambilkannya makan. Walau beberapa hari ini dia sudah mulai mau
makan sendiri, namun kadang dia kumat manja. Dia minta disendokin nasi dan
sayur serta lauk dulu, baru dia masukin sendiri sendok yang sudah ready tersebut ke mulutnya. Berkali-kali
dia minta disendokin seperti itu. Kalau pun kadang saya terlanjur repot ke
belakang atau sibuk beres-beres, dia kadang mau menyendok sendiri, tapi
seringnya kalau belum disendokin, dia kelupaan maemnya. Waduh nak……
Sore harinya pun waktu maem juga
masih berlangsung seperti itu. Dia minta disendokin dulu, baru sendoknya
dimasukin sendiri ke dalam mulutnya. Waktu sengaja tidak saya sendokin, lalu
dia saya ingatkan untuk segera menghabiskan makanannya, eh dia malah bilang, “Belum
disendokin, aku ga mau maem”. Waduh nak, bunda harus benar-benar sabar melatih
kemandirian kamu makan. “Untuk sekarang masih bunda bantu nyendokin,
besok-besok maem sendiri dan nyendok sendiri ya” kata saya. “Iyaaa”. Jawabnya polos.
#Level2.4
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
No comments:
Post a Comment