Tuesday, April 25, 2017

Mengenali Gaya Belajar Anak

                Alhamdulillah setelah absen di game level 3 karena faktor kesibukan, belum punya fasilitas yang memadai dll dsb, maka dengan niat yang kuat, insyaalloh saya akan fight dengan segala tantangan (baca kekurangan fasilitas dan kesibukan) agar bisa menyelesaikan tantangan di game level 4 ini.
                Adapun tantangan di level ini adalah mengenali gaya belajar anak. Adapun gaya belajar bias dikategorikan 3 macam: visual, auditory dan kinestetik. Seorang bias mmempunyai 1 gaya belajar ataupun kombinasi dari beberapa
                Adalah Moch Narendra Fikri, atau biasa dipanggil Fikri, putra kami yang masih satu-satunya (semoga segera diamanahi yang kedua,amin), berusia 3 tahun 7bulan. Sudah hamper 7 bulan ini ikut kelas PAUD.  Secara umum (sebelum dilakukan pengamatan yang mendalam) adalah tipikal anak yang tidak bias diam Selalu bergerak, entah lari-lari, putarputar atausekedar pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pun ketika di sekolah, dimana teman-temannya yang lain bias duduk tenang dan khusuk, dia bias keluar masuk kelas berkali-kali. Entah sekedar minta minum atau hanya melihat ayah/bunda atau alasan sepele yang lain. Namun masih terlalu dini untuk menyimpulkan gaya belajarnya apa.
                Pengamatan pertama saya mulai sore itu, tanggal 20 April 2017, sebelum magrib. Setelah pagi sampai siang dia main sendiri biasanya menyusun block atau bermain mobil-mobilan, dan siang ikut-ikutan les dengan menenteng tas dan duduk bersama mbak-mbak dan mas-mas lain yang diajar bunda, maka setelah saya selesai beres-beres dan mandi, saya sempatkan menemani dia belajar Iqra. Sampai saat ini pelajaran iqranya sudah sampai jilid 2. Tapi saya tidak memaksakan, kadang belajar 1 halaman bias sehari bahkan sampai berminggu-minggu hehe. Ketika dia belajar, durasi fokusnya hanya kira-kira 4 menit. Setelah waktu itu, di bias ngambil mainan truk, atau blok atau apapun yang bias mengalihkan proses konsentrasinya. Jadi sambil belajar iqra disambi main-main. Fikri lebih mudah belajar dengan mendengar daripada melihat. Misalnya ketika saya bilang perahu, dia langsung menyahut ba, tetapi ketika saya suruh melihat, dia masih butuh waktu mencerna.
                Lebih mudah belajar dari mendengar daripada melihat, lebih suka bergerak daripada diam, keika mengucapkan dengan suara yang keras. Gabungan dari auditori dan kinestetik? Mungkin, ini baru pengamatan hari pertama, kita lihat pengamatan selanjutnya.

               

               
               
#TantanganHari1
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

No comments:

Post a Comment