Saturday, May 6, 2017

Bermain Bersama MbahUti




                Seperti biasa, ketika saya masuk sekolah maka Fikri akan di rumah bersama mbah uti atau mbah kung. Hari Kamis itu sebenarnya saya tidak punya jam mengajar, tapi karena kelas 6 waktunya ujian praktek, jadi saya masuk sekolah. Setelah memandikan dan menyiapkan sarapan Fikri, saya pun berangkat ke sekolah.
                Setelah bunda berangkat, Fikri menemani mbah uti bersih-bersih dan membakar sampah. Kadang sambil sepedahan. Setelah mbah uti selesai bersih-bersih dan Fikri mengantuk, mbah uti mengajak Fikri ke kamar untuk menemaninya bubuk siang.
                Setelah masuk kamar dan sudah ditatain tempat bubuk oleh mbah uti, Fikri bukannya langsung bubuk, tapi adaa aja yang dilakukan. Bermain mobil-mobilan atau merangkai balok menjadi mobil, atau pun melempar-lempar baju yang belum sempat saya lipat yang saya taruh di dalam keranjang, begitu cerita mbah uti. Sampai kadang-kadang yang menemani alias mbah uti yang tertidur duluan hehe.
                Karena belum bubuk-bubuk, akhirnya mbah uti pura-pura merem biar dikira Fikri sudah tidur dan Fikri pun ikut tidur. Bukannya tidur, eh lha kok malah mbah uti dilempar-lempari selimut dan dipanggil-panggil biar bangun hehe. Sampai saya pulang ke rumah dari sekolah Fikri masih dalam keadaan terjaga.
                Akhirnya begitu saya datang, dia minta maem dan diputarkan film kartun. Baru makan kira-kira 2 sendok dia pun minta bubuk. Akhirnya setelah cuci kaki dan tangan. Dia pun saya temani tidur dan tidak berapa lama, dia pun tertidur lelap. Ah Fikriku yang begitu menggemaskan hehe lebay.
                Mengamati dari cerita mbah uti tentang kegiatan hari itu beserta pengamatan sendiri saya cenderung menyimpulkan gaya belajar Fikri yang kinestetik. Dari kesukaannya melakukan hal nyata dan tidak bisa diam.  
                Dan dari 10 hari pengamatan selama ini, akhirnya saya simpulkan bahwa gaya belajar Fikri yang paling dominan adalah kinestetik, karena dia cenderung suka melakukan hal nyata, kemudian disusul dengan auditori karena suka menyanyi sendiri dan lain-lain, dan terakhir adalah visual.
      



   Saya belum tahu apakah kesimpulan saya ini salah atau benar dan apakah gaya belajar seperti ini bertahan lama atau berganti-ganti setelah usianya bertambah nanti, wallohu a’lam. Yang terpenting dengan mengetahui bagaimana gaya belajarnya, kami ayah bundanya akan bisa memfasilitasi kegiatan belajarnya sesuai dengan gaya belajarnya sehingga kemampuannya akan berkembang secara maksimal insyaalloh amin.

#TantanganHari10
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

No comments:

Post a Comment