Kebetulan mbah uti di rumah punya
timbangan seperti yang biasa dipakai penjual sayur. Timbangan itu biasa
digunakan mbah uti untuk menimbang beras atau gula atau yang lainnya. Setelah beberapa
hari timbangan tersebut dipinjam tetangga, kemarin dikembalikan di rumah dan
ditaruh di dapur. Jadilah kakak melihat dan bermain dengan timbangan tersebut.
Di dekat timbangan itu ada tutup
keranjang baju kotor. Jadilah obyek pertama yang ditimbang kakak adalah tutup
keranjang tersebut. “Ini gimana caranya menimbang bunda”, kakak nanya. “Taruh
tutup di wadah kak, trus yang bagian kanan, dikasih bandul mulai yang terkecil”,
jawab saya sambil mengupas sayur dan bumbu di dapur. “Ini bunda?”, dia bertanya
sambil mengambil bandul yang besar”. “Bukan kakak, ambil dari bandul yang
terkecil, kalau kurang trus yang lebih besar kak”, jawab saya mencoba
menjelaskan dengan cara yang sederhana. Akhirnya dia mencoba memberi bandul
yang terkecil, tapi ternyata belum seimbang. Akhirnya diganti dengan yang
bandul atasnya yang 1 ons an ternyata agak lebih. “Kakak tutup ini beratnya, 1
ons kurang dikit kak”.
Kakak pun senang, akhirnya dia
mengambil benda lain untuk ditimbang lagi. “Aku nimbang apa lagi bunda?”. Sempat
celingukan saya mencari benda yang aman dan tidak gampang pecah untuk
ditimbang, kalau mangkok gampang pecah, kalau telur juga gampang pecah,
akhirnya saya mengambil bawang putih yang tidak saya kupas buat ditimbang
kakak. “Ini kak ditimbang” sambil saya kasih beberapa bungkul bawang putih. Kemudian
dia kasih bandul yang terkecil yang setengah ons, ternyata masih kurang. Akhirnya,
dia ambil yang lebih besar lagi yang 1 ons. Ternyata juga lebih dikit. “Kakak
bawang putih ini beratnya 1 ons kurang dikit”, “Horee, aku bisa menimbang”
serunya. Hehe Alhamdulillah walaupun masih sangat awam kakak merasa ‘sudah bisa’.
Gapapa yang penting dia bisa belajar matematika secara menyenangkan yaitu
menimbang walau dia tidak menyadari.
#Hari5
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#IloveMath
#MathAroundUs