Saturday, July 29, 2017

MENGHITUNG UANG SAKU


 
            Sejak Fikri bersekolah dengan berangkat dan pulang sendiri selama seminggu ini, kami sempat khawatir tentang bagaimana dia di sekolah nanti. Berbagai kecemasan melepas anak TK Kecil sekolah sendiri memang tantangan tersendiri. Sempat terbersit dalam pikiran kami tentang bagaimana kalau Fikri membeli jajan nanti, bagaimana kalau dia ingin BAK/BAB, bagaimana jika dia nakal terhadap temannya dll. Tapi di sisi lain kami juga sangat ingin agar Fikri mempunyai kemandirian sejak dini. Jadi bismillah kami ikhlaskan Fikri untuk menjadi berani berangkat dan pulang sekolah sendiri, dan resiko selanjutnya yang akan terjadi akan kami hadapi. Dan sejak awal kami bekali dengan cara menghitung uang saku secara sederhana.
            Alhamdulillah seminggu berjalan, beberapa masalah muncul, yaitu bagaimana jika Fikri over jajan. Dalam arti uang jajannya sudah habis tapi dia masih ingin beli jajan. Akhirnya ketika saya atau terkadang mbah utinya Fikri sedang menjemput, kami selalu menemui penjual di TK tersebut, mbah Yah namanya, untuk menanyakan apakah jajan Fikri hari itu dan kemarin ada yang kurang atau tidak. Dan ketika kurang kami akan membayari kekurangan tersebut. Alhamdulillah mbah Yah sangat kooperatif dengan semua wali murid. Hal tersebut juga berlaku bagi semua wali murid jika ada kekurangan pada uang saku anaknya.
            Setiap hari saya memberi uang saku Fikri 6 x Rp500; receh. Jadi tiap hari dia membawa 6 recehan. Dan ketika saya atau mbah utinya ke mbah Yah kekurangan Fikri rata-rata Rp 1500-Rp 2000;. Selama ini juga setiap ada kesempatan di rumah Fikri selalu saya “interogasi” tentang uang jajannya sambil belajar matematika sederhana. “Kakak, kakak tadi dikasih uang saku 6 (6 recehan 5 ratusan), kakak beliin apa saja kak?”. Sambil bersungguh-sungguh mengingat dia menjawab, “Tadi saya beli sosis”, Trus saya timpali, “Sosis harganya 2, berarti 6 diambil 2 masih berapa ya kak?”. Karena dia belum pandai mengurangi jadi masih belum bisa, jadi saya bantu menghitung. “Masih 4 kak, trus yang 4 dibeliin apa kak?”. Dia mencoba menjawab lagi, “Beli jagung  2”, “Trus yang 2 beli apa lagi kak?”, dia menjawab “Beli susu 2”. Wah pantas uang jajannya kurang hehe. Lha susu harganya seribu perbiji.
            Menanyai tentang uang saku dibelikan apa di sekolah sering sekali saya lakukan setiap ada kesempatan ngobrol di rumah selain menanyakan diajar apa hari itu di sekolah oleh ibu gurunya. Selain mengikat kebersamaan dengan Fikri hal tersebut juga saya gunakan untuk mengetahui kekurangan jajannya dan juga belajar matematika sederhana. 

#Hari3
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#IloveMath
#MathAroundUs
               


No comments:

Post a Comment