Wednesday, September 27, 2017

Aku Suka Menabung



            Pengenalan manajemen keuangan pada anak kami memang belum secara serius kami lakukan. Mengingat kami sebagai ayah bundanya lah yang sangat perlu untuk memperbaiki manajemen keuangan kami dulu. Selama ini kami hanya menerapkan prinsip air mengalir. Dimana ketika ada rezeki berupa uang, kami akan belanjakan apa yang kami butuhkan. Dan ketika belum ada, ya kami nunggu adanya rezeki baru kami bisa belanja.
            Dulu ketika putra kami Fikri masih kecil alias belum kenal beli jajan macam-macam, hal tersebut masih aman dan nyaman untuk kami lakukan. Beda halnya ketika sekarang kebutuhan meningkat, Fikri njajan belum bisa dikendalikan, perasaan pemasukan berapapun bisa habis bahkan kurang tanpa adanya proses pencatatan alur keuangan keluarga.
            Alhamdulillah saya masih bertemu dengan kelas BunSay ini, yang mengingatkan saya untuk segera memperbaiki diri dulu sebelum mendidik anak kami perihal keuangan. Insyaalloh akan saya mulai bulai depan ketika suami gajian, karena bila dimulai sekarang sudah bingung, uangnya lari kemana saja hehe.
            Khusus untuk anak kami, proses pengenalan manajemen keuangan baru sebatas kami perkenalkan menabung. Bila mendapat uang saku dari mbah kung atau mbah uti, maka segera saya suruh untuk memasukkannya ke kotak celengan. Daripada habis tidak karuan. Atau bila uang jajannya sisa, maka segera kami sodorkan celengan tabungannya agar segera dimasukkan. Alhamdulillah selama ini dia selalu antusias untuk menabung, sampai-sampai uang yang sedianya mau saya pakai buat belanja dimintanya untuk ditabung hehe. Dan ketika dia sudah selesai menabung, dia sering bilang “Aku suka menabung”. Sambil senyum biasanya saya respon dengan kata, “Anak pinter”.

#Hari3
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItu PastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial



No comments:

Post a Comment