Thursday, September 28, 2017

Menabung Uang Saku dari Pak Puh



Hari Jumat kemaren Alhamdulillah baru sempat bikin nasi kuning buat menyambut hari ultah kakak Fikri yang keempat. Sebenarnya ultah kakak sudah dari tanggal 17 september kemarin. Tapi karena masih sibuk, jadi saya baru sempat bikin bento nasi kuning hari jumat tersebut, ngepasin dengan hari libur ayah biar ada yang membantu hehe. Walaupun capek memasak dari semalam buat nyicil masak lauk yang kering, dan pagi buta harus mulai memasak agar pada jam 9 hidangan sudah siap dan bisa dibawa ke sekolah kakak, tapi lelah terbayar tatkala lihat kakak senang makan bersama “bento ala bunda” dengan lahapnya. Alhamdulillah proses memasak sangat dibantu oleh mbah uti dan proses pengemasan sangat dibantu oleh ayah Alhamdulillah.
            Sore harinya waktu lagi duduk-duduk santai, pak puh Fikri yang lagi ada di rumah tiba-tiba ngasih uang ke Fikri. “Ini pak puh ga bisa kasih kado, beli sendiri ya!”, kata Pak Puhnya. “Iya makasih”, kawab kakak dengan senangnya karena dapat sangu hehe. Ketika mbah uti mengetahui hal tersebut, langsung beliau mengingatkan ke kakak, “Ayo Fik, uangnya segera disimpan dan dimasukkan ke tabungan, biar tidak hilang”. Kakak Fikri yang masih melihat film kartun masih belum bergeming.
            Ketika saya datang dan belum tahu apa yang terjadi, saya pun langsung bertanya, “Loh kakak kok pegang uang Rp 20.000; uang dari mana, yang ngasih siapa?”. Mbah Uti pun segera menjawab, “Itu loh dikasih Pak Puh katanya buat beli hadiah ultah sendiri”. Saya pun bertanya lagi ke kakak, “Sudah bilang terima kasih belum kak ke Pak Puh?”. Kakak pun menjawab singkat, “Sudah”. “Ayo segera dimasukkan ke celengan kak!”, seru saya. Fikri masih belum bergeming dari tempat duduknya. Baru ketika saya sudah berlalu dan masuk kamar, dia pun menyusul dan memasukkan uang saku dari pak puhnya ke celengannya. Tak lupa sebelum memasukkan uang ke celengan, selalu saya suruh berdoa dulu. Eh lha kok doanya malah kebablasan doa bismillah dan doa sebelum makan hehe.
            Kebiasaan menyuruh Fikri memasukkan uang ke celengan, selalu saya dan ayahnya lakukan ketika Fikri mendapat rezeki uang saku alias disangoni oleh siapapun. Hal itu kami lakukan untuk mendidiknya hemat dan cerdas financial secara sederhana. Lagipula, jika uang pemberian tersebut tidak segera diamankan alias tidak segera dimasukkan ke celengan, bisa habis tak berbekas. Entah buat beli jajan atau keikut buat belanja bundanya hehe. oleh sebab itulah hal terbaik yang kami lakukan kalau Fikri mendapat rezeki uang saku adalah segera menyuruhnya memasukkannya ke celengan. Semoga dengan cara tersebut dia sedikit-sedikit bisa mengerti cara berhemat uang atau menunda kesenangan. Amin.  
           
#Hari6
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItu PastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial






No comments:

Post a Comment