Saturday, January 13, 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak: Mengantarkan Anak Akil Baligh Bersamaan (Hasil Review Presentasi Kelompok VIII)



            Alhamdulillah semalam sudah sampai pada giliran kelompok VIII untuk menyampaikan presentasinya. Tim yang terdiri dari bunda Solichati, bunda Nisfa Aditya, bunda Kartika Sari, bunda Sherly, bunda Sa’diyah, bunda Ifa Amalia dan bunda Muthoharoh tersebut menyampaikan presentasi tentang fitrah seksualitas yang menitikberatkan pada mengantarkan anak mencapai akil baligh bersamaan.
            Maka pertanyaan yang muncul pada topik akil baligh ini adalah tentang fitrah seksualitas, tahapan membangun fitrah seksualitas, apakah akil baligh, pentingkah akil baligh secara bersamaan dan tantangan yang dihadapi saat ini serta solusi yang ditawarkan. Adapun fitrah seksualitas dan tahapan pembangunannya sudah dibahas oleh kelompok sebelumnya, dan di kelompok ini lebih menekankan pada proses akil baligh yaitu usia > 15 tahun.
            Berawal dari fenomena akhir-akhir ini bagaimana remaja berperilaku yang tidak layak dan tidak sesuai dengan umurnya, bahkan anak usia SD pun sudah melakukan perbuatan layaknya suami istri tapi enggan bertanggungjawab dengan perbuatannya tersebut. Yang intinya kedewasaan seseorang secara fisik (baligh), tidak dibarengi dengan kedewasaan secara psikologi (akil). Di sisi lain banyak juga kasus perceraian yang disebabkan pasangan yang berumah tangga tidak siap menghadapi kesulitan dan permasalahan yang menimpa rumah tangga mereka.
            Adapun yang dimaksud akil baligh adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, memilih pasangan, belajar hidup bersama orang lain, memulai keluarga dan mengasuh anak-anak. Adapun pentingnya menyiapkan masa akil baligh adalah sebagai berikut:
1.    Anak memasuki akil baligh penting untuk mengetahui tanda-tandanya.
2.    Dikenalkan tanggungjawab sebagai seorang mukmin
3.    Karena telah sampai pada usia sama seperti lelaki,maka mereka bertindak dengan cara yang sama dan mendapat tugas yang sama
4.    Tanamkan pada anak bahwa ketika memasuki masa akil baligh, maka semua amal perbuatan akan diminta pertanggungjawaban
Sedangkan rambu-rambu bagi orang tua ketika anak memasuki masa akil baligh adalah:
1.    Anak diajari minta izin ketika masuk kamar orang tua
2.    Mengajarkan anak untuk menutup aurat sejak dini, begitu juga untuk menundukkan pandangan
3.    Memisahkan tempat tidur anak dari orang tua
4.    Mengajarkan tata cara mandi besar berikut sunnah-sunnahnya
5.    Menanamkan rasa malu sejak dini
6.    Memberikan arahan untuk berhati-hati ketika berinteraksi dengan lawan jenis
7.    Mengajarkan keharaman zina dan jelaskan bahaya beserta dosanya
Adapun salah satu tantangan yang berkaitan dengan akil baligh ini adalah yang dikenal dengan istilah peterpan/cinderella syndrom. Peterpan syndrom adalah orang laki-laki dewasa yang secara psikologis, sosial dan sexual tidak menunjukkan kematangan. Sedangkan cinderella syndrome adalah anak perempuan yang selalu dimanjakan oleh ayahnya. Perempuan yang berharap menikah dengan pangeran, yang akan selalu melindungi dan membahagiakan. Adapun penyebab syndrom ini adalah adanya gaya pengasuhan helikopter, yaitu anak laki-laki atau perempuan yang terlalu dimanja dan dituruti permintaannya serta tidak dibekali ilmu untuk menjadi istri,suami, penyebab kedua adalah orang tua yang lebih tahu karena lebih tua serta orang tua yang tidak membangun jiwa BBM (Berfikir, melatih, Mengambil Keputusan).
            Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi peterpan/cinderella syndrome adalah dengan menerapkan pola asuh yang benar, menumbuhkan fitrah sesuai dengan golden age masing-masing usia, serta psikoterapi untuk melatih kemandirian anak.


#Hari8
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak


No comments:

Post a Comment