Monday, January 15, 2018

Menyiapkan Anak Laki-laki Menghadapi Masa Baligh



            Pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas anak tidak dipungkiri lagi, karena menyiapkan anak mengahadapi masa akil baligh secara bersamaan adalah tanggung jawab yang harus dituntaskan para orang tua. Karena jika tidak dipersiapkan sejak dini akan banyak konsekuensi yang harus ditanggung baik oleh si anak maupun orang tua. Di bawah ini akan diuraikan tentang beberapa hal dalam rangka menyiapkan anak laki-laki menghadapi masa akil baligh.
            Seperti kita tahu bahwa fase perkembangan anak mulai dari 0-2 tahun didekatkan pada ibunya, 3-6 tahun didekatkan pada kedua orang tua, fase 7-12 tahun didekatkan dengan yang sejenis, jika perempuan didekatkan dengan ibunya dan jika laki-laki didekatkan dengan ayahnya, fase 13-15 tahun didekatkan dengan kebalikan, anak laki-laki dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya.
            Disini fokus pada usia di atas 7 tahun yang membutuhkan waktu lebih banyak dengan ayahnya daripada dengan ibunya. Kenapa hal tersebut diperlukan? Karena pada masa ini anak akan menghadapi mimpi basah yang tentunya para ayah yang lebih memahami daripada para ibu untuk penjelasannya. Namun jika ada satu atau lain hal yang ayah tidak bisa melaksanakan, maka ibulah yang berkewajiban menjelaskan.
            Tips menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah untuk pertama kali, maka sebelumnya perlu dijelaskan apa itumimpi basah, apa bedanya mani dan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan bisa membedakan mani dan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya:
·      Untuk mani: aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.
·      Untuk madzi: beli lem khusus, seperti lem UHU. Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya.
Apa yang harus disampaikan orang tua:
1.    Pertama, sampaikan pada mereka bahwa saat ini mereka telah berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka, dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa baligh/puber.
2.    Walaupun mungkin agak jengah di awal, namun yakinkan pada mereka bahwa masalah tersebut merupakan tanggung jawab orang tua, yang nanti akan ditanya Alloh di akhirat.
3.    Ketika berbicara dengan anak laki-laki gunakan the power of touch.
4.    Sampaikan kepada anak kita: tentang mimpi basah dan mani.
ü  Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda puber, maka pada suatu malam nanti ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. Peristiwa tersebut disebut mimpi basah.
ü  Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja/dewasa muda. Dan mulai saat itu ia sudah bertanggungjawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Dalam agama Islam ia disebut mukallaf.
Beritahukan juga kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah. Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untu mndi besar/mandi junub yaitu:
1.    Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.
2.    Cuci kedua tangan.
3.    Berniat untuk bersuci.
4.    Berwudhu.
5.    Mandi, dengan meratakan air ke seluruh tubuh.
6.    Cuci kaki sebanyak tiga kali.
Adapun cara menerangkan tentang madzi yaitu jika anak melihat hal-hal yang tidak pantas dan berbau porno, maka bisa jadi ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beritahukan kepada mereka contoh cairannya yaitu lem UHU). Cara membersihkannya cukup dengan: mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu. Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al-Qur’an.

Sumber: Niken TF Alimah dalam Buku Bunda Sayang, 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, Penerbit Gazza Media, Jakarta, 2013.

#Hari10
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

No comments:

Post a Comment