Untuk mengikat kebersamaan keluarga
kecil, saya berusaha menggunakan waktu belanja susu Fikri sebagai ajang untuk
jalan-jalan bersama. Walaupun toko susu tersebut hanya berjarak kurang lebih 7
km dari rumah, namun kesempatan keluar bersama tersebut lumayan mengasyikkan
terutama bagi Fikri yang jarang jalan-jalan akhir ini. Perbedaan waktu libur
antara saya suami dan Fikri lah yang menyebabkan kami jarang punya kesempatan
untuk jalan bersama. Suami libur Senin Selasa, saya Selasa Jumat dan Fikri
Minggu. Apalagi kesempatan ke rumah mertua yang biasanya bisa sebulan sekali,
sekaligus jalan-jalan ke taman yang gratis, harus ditiadakan beberapa bulan ini
karena suami sering ada pelatihan. Tapi alhamdulillah semuanya tetap disyukuri.
Hari Selasa kemarin, pas susu Fikri
habis, jadilah bisa buat alasan jalan-jalan keluar. Biasanya kebutuhan harian
atau bulanan yang masih tersedia di warung tetangga, cukup ke warung tetangga
saja. Namun untuk kebutuhan yang tidak tersedia, seperti susu Fikri, kami harus
membelinya ke Sambi, pasar terdekat dari tempat kami tinggal.
Setelah kami belanja seperlunya,
Fikri biasanya minta mandi bola. Tapi karena wahan mandi bola tutup pada siang
hari, maka kami menawarinya untuk naik Thomas, kereta api kecil yang bisa jalan
2 atau 3 menit dengan 2 koin yang harga 4 koinnya Rp 5000;00. Setelah kereta
berhenti kami pun pulang dan beraktifitas siang sore dan malam seperti biasa.
Menjelang bubuk, Fikri minta main
ular tangga. Saya temani Fikri main ular tangga sambil belajar matematika,
yaitu menghitung berapa angka dadu dan pindah tempat berdasar jumlah yang
tertera di dadu tersebut. Setelah ganti mengocok dadu beberapa kali, Fikri pun
capek dan minta tidur. Setelah cuci kaki cuci tangan dan gosok gigi, dia pun
beranjak tidur setelah sebelumnya berdoa. Alhamdulillah.
#Hari6
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreatif
No comments:
Post a Comment