Wednesday, November 8, 2017

Jalan-jalan ke Sambi



            Untuk mengikat kebersamaan keluarga kecil, saya berusaha menggunakan waktu belanja susu Fikri sebagai ajang untuk jalan-jalan bersama. Walaupun toko susu tersebut hanya berjarak kurang lebih 7 km dari rumah, namun kesempatan keluar bersama tersebut lumayan mengasyikkan terutama bagi Fikri yang jarang jalan-jalan akhir ini. Perbedaan waktu libur antara saya suami dan Fikri lah yang menyebabkan kami jarang punya kesempatan untuk jalan bersama. Suami libur Senin Selasa, saya Selasa Jumat dan Fikri Minggu. Apalagi kesempatan ke rumah mertua yang biasanya bisa sebulan sekali, sekaligus jalan-jalan ke taman yang gratis, harus ditiadakan beberapa bulan ini karena suami sering ada pelatihan. Tapi alhamdulillah semuanya tetap disyukuri.
            Hari Selasa kemarin, pas susu Fikri habis, jadilah bisa buat alasan jalan-jalan keluar. Biasanya kebutuhan harian atau bulanan yang masih tersedia di warung tetangga, cukup ke warung tetangga saja. Namun untuk kebutuhan yang tidak tersedia, seperti susu Fikri, kami harus membelinya ke Sambi, pasar terdekat dari tempat kami tinggal.
            Setelah kami belanja seperlunya, Fikri biasanya minta mandi bola. Tapi karena wahan mandi bola tutup pada siang hari, maka kami menawarinya untuk naik Thomas, kereta api kecil yang bisa jalan 2 atau 3 menit dengan 2 koin yang harga 4 koinnya Rp 5000;00. Setelah kereta berhenti kami pun pulang dan beraktifitas siang sore dan malam seperti biasa.
            Menjelang bubuk, Fikri minta main ular tangga. Saya temani Fikri main ular tangga sambil belajar matematika, yaitu menghitung berapa angka dadu dan pindah tempat berdasar jumlah yang tertera di dadu tersebut. Setelah ganti mengocok dadu beberapa kali, Fikri pun capek dan minta tidur. Setelah cuci kaki cuci tangan dan gosok gigi, dia pun beranjak tidur setelah sebelumnya berdoa. Alhamdulillah.
           
#Hari6
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreatif





No comments:

Post a Comment